Di hari Minggu pagi ini, Soundgarden, band grunge dari Seattle, Amerika Serikat, memposting kabar seru di fanpage-nya, "Soundgarden and Nine Inch Nails have announced they will be touring together this summer...".
Whoaa! Saya merinding baca kabar itu. Merinding karena 2 band kesukaan saya akan melakukan tur bersama, 2 band bergenre musik yang sama sekali berbeda akan berada di panggung yang sama, 2 band dengan 2 frontman yang selama ini menginspirasi saya akan sama-sama meneriakkan lirik-lirik lagu yang 'indah'. Apa nggak keren itu?!
Tur akan dilangsungkan dari tanggal 19 Juli hingga 25 Agustus 2014, di kota-kota di Amerika Serikat. Ya, di Amerika Serikat. Sayang sekali ya tur ini cuma di negara mereka. Hiks.
Belum apa-apa saya sudah membayangkan konser ini yang pastinya akan sold out dan juga kolaborasi mereka nantinya di panggung, mungkin lagu "My Wave" milik Soundgarden akan di remix oleh NIN, atau lagu "Happiness In Slavery" milik NIN akan dibawakan lebih klimaks lagi oleh Soundgarden. Aaah! Histeria ini cuma bisa saya salurkan lewat tulisan ini. Video-video live performance 2 band ini akan sangat saya tunggu, NIN dengan performa audio visualnya yang mutakhir dan Soundgarden dengan keganasan lagu-lagu rumitnya.
Tur 2 band ini mengingatkan saya akan ulasan di majalah HAI tentang Nine Inch Nails dan Nirvana, ketika frontman Nirvana, Kurt Cobain tewas pada bulan April 1994, banyak penggemarnya yang bersedih dan kebingungan. Bingung karena memikirkan nasib band kesukaan mereka yang nggak mungkin untuk dilanjutkan tanpa frontman fenomenal itu. Disaat kebingungan itu, mereka menemukan Nine Inch Nails (NIN) sebagai band yang mereka yakini bisa menggantikan Nirvana dalam menyuarakan kegelisahan, kesuraman, dan kemarahan mereka. Dan menurut data statistik di Amerika Serikat pada saat itu, NIN segera menjadi idola baru bagi sebagian besar penggemar Nirvana di Eropa dan Amerika Serikat.
NIN adalah band industrial yang didirikan oleh Trent Reznor pada tahun 1988. Genre industrial dengan grunge adalah jenis musik yang sama sekali beda, namun dari ulasan majalah tersebut bisa disimpulkan bahwa mengkotakkan jenis musik nggak berarti (harus) mengkotakkan para pendengarnya juga. Kalau musik dan bandnya bagus ya silahkan disukai, nggak perlu risih.
Kabar bahwa Soundgarden akan tur bersama NIN sekali lagi menyimpulkan bahwa 2 jenis musik yang berbeda bisa disatukan, bisa dinikmati oleh penggemar-penggemar mereka di seluruh negara. Saya adalah pendengar sekaligus penggemar Soundgarden juga NIN dan saya sangat yakin, diluar sana para penggemar Soundgarden adalah pendengar NIN dan begitu juga sebaliknya.
Saya sangat berharap suatu saat 2 band ini bisa manggung di Indonesia, bahkan kalau bisa tur mereka ini diboyong kesini. Harapan saya yang muluk-muluk ini semoga bisa diwujudkan oleh pihak-pihak penyelenggara di Indonesia... for the sake of rock music in this country!
Whoaa! Saya merinding baca kabar itu. Merinding karena 2 band kesukaan saya akan melakukan tur bersama, 2 band bergenre musik yang sama sekali berbeda akan berada di panggung yang sama, 2 band dengan 2 frontman yang selama ini menginspirasi saya akan sama-sama meneriakkan lirik-lirik lagu yang 'indah'. Apa nggak keren itu?!
Tur akan dilangsungkan dari tanggal 19 Juli hingga 25 Agustus 2014, di kota-kota di Amerika Serikat. Ya, di Amerika Serikat. Sayang sekali ya tur ini cuma di negara mereka. Hiks.
Belum apa-apa saya sudah membayangkan konser ini yang pastinya akan sold out dan juga kolaborasi mereka nantinya di panggung, mungkin lagu "My Wave" milik Soundgarden akan di remix oleh NIN, atau lagu "Happiness In Slavery" milik NIN akan dibawakan lebih klimaks lagi oleh Soundgarden. Aaah! Histeria ini cuma bisa saya salurkan lewat tulisan ini. Video-video live performance 2 band ini akan sangat saya tunggu, NIN dengan performa audio visualnya yang mutakhir dan Soundgarden dengan keganasan lagu-lagu rumitnya.
Tur 2 band ini mengingatkan saya akan ulasan di majalah HAI tentang Nine Inch Nails dan Nirvana, ketika frontman Nirvana, Kurt Cobain tewas pada bulan April 1994, banyak penggemarnya yang bersedih dan kebingungan. Bingung karena memikirkan nasib band kesukaan mereka yang nggak mungkin untuk dilanjutkan tanpa frontman fenomenal itu. Disaat kebingungan itu, mereka menemukan Nine Inch Nails (NIN) sebagai band yang mereka yakini bisa menggantikan Nirvana dalam menyuarakan kegelisahan, kesuraman, dan kemarahan mereka. Dan menurut data statistik di Amerika Serikat pada saat itu, NIN segera menjadi idola baru bagi sebagian besar penggemar Nirvana di Eropa dan Amerika Serikat.
NIN adalah band industrial yang didirikan oleh Trent Reznor pada tahun 1988. Genre industrial dengan grunge adalah jenis musik yang sama sekali beda, namun dari ulasan majalah tersebut bisa disimpulkan bahwa mengkotakkan jenis musik nggak berarti (harus) mengkotakkan para pendengarnya juga. Kalau musik dan bandnya bagus ya silahkan disukai, nggak perlu risih.
Kabar bahwa Soundgarden akan tur bersama NIN sekali lagi menyimpulkan bahwa 2 jenis musik yang berbeda bisa disatukan, bisa dinikmati oleh penggemar-penggemar mereka di seluruh negara. Saya adalah pendengar sekaligus penggemar Soundgarden juga NIN dan saya sangat yakin, diluar sana para penggemar Soundgarden adalah pendengar NIN dan begitu juga sebaliknya.
Saya sangat berharap suatu saat 2 band ini bisa manggung di Indonesia, bahkan kalau bisa tur mereka ini diboyong kesini. Harapan saya yang muluk-muluk ini semoga bisa diwujudkan oleh pihak-pihak penyelenggara di Indonesia... for the sake of rock music in this country!
Komentar
Posting Komentar