In Utero (20th Anniversary Edition)

In Utero (20th Anniversary Edition)
Setelah berminggu-minggu, akhirnya saya bisa mood menulis tentang album masterpiece dari Nirvana, band fenomenal asal Seattle, Washington, Amerika Serikat. Album itu adalah In Utero yang dirilis ulang pada bulan September 2013 dalam rangka perayaan ulang tahun perilisannya ke-20 (sebelumnya dirilis pada tanggal 21 September 1993).

Nirvana dan Geffen Records selaku label rekaman, merayakannya dengan merilis ulang album tersebut dalam 5 edisi; Super Deluxe Boxset, Vinyl, Standard, Deluxe dan DVD. Kecuali edisi Standard, album ini ditambahkan materi-materi B-Sides, bonus track dan demo yang belum pernah dirilis sebelumnya. 

Pada edisi Deluxe yang saya miliki, total berisikan 43 lagu dalam 2 disc dan booklet 24 halaman yang didalamnya terdapat tulisan sebanyak 3 halaman dari seorang bernama Bobcat Goldthwait dan tentunya foto-foto Nirvana.

Saya begitu antusias menyambut perilisan ulang album ini. Album yang sangat saya favoritkan karena sound albumnya yang mentah, direkam apa adanya dan juga materi album yang menunjukkan seorang Kurt Cobain adalah penulis lagu yang handal dibalik super cueknya penampilan dia.




In Utero (20th Anniversary Edition) dengan tambahan bonusnya, menjadikan album ini adalah barang paling berharga milik saya sebagai penggemar Nirvana. Band ini seperti nggak ada habisnya untuk dipelajari, selalu saja ada yang menarik berkaitan dengan mereka dan warisannya itu lho, tampaknya masih banyak sekali yang terpendam (atau mungkin sengaja dipendam?).

Pada disc 2, Steve Albini selaku produser album ini mengerjakan kembali proses mixingnya dari tanggal 4-10 Juni 2013 di Electrical Audio, Chicago. Untuk membedakan hasilnya dengan materi asli, remixed ini dicantumkan sebagai 2013 Mix.

Menurut saya hasilnya cukup mengejutkan setelah puluhan tahun saya mendengarkan In Utero (1993), sebab 2013 Mix terdengar lebih noise dan pengaturan audio yang agak nyeleneh. Saya sulit untuk menggambarkannya karena kamu harus mendengarkan disc 2 album ini agar paham maksud saya.

Di 2013 Mix yang menarik juga sangat mencolok perbedaannya adalah pada lagu "Serve The Servants" dan "Dumb". Track pertama di disc 2 ini sudah terdengar beda saat masuk intro, di bagian chorus terdengar gitar akustik mengiringi bisingnya suara gitar listrik Kurt Cobain lalu solo gitar pun dimainkan sangat berbeda dari aslinya. Sedangkan di lagu "Dumb", suara cello Kera Schaley dihilangkan di bagian chorus dan begitu menuju akhir lagu malah terdengar cukup keras.

Pada sesi Demos, terdapat lagu instrumental berjudul "Forgotten Tune" berdurasi 2:04 yang direkam dan di mixing oleh Barret Jones pada 7 April 1992. Lagu ini bercorak punk rock ala Nirvana, akan jadi pemicu chaos di mosh pit andai saja sempat direkam dengan baik lalu dipublikasikan jauh sebelum sang vokalis meninggal dunia. Lagu "Jam", direkam oleh Jack Endino pada November 1992, dijadikan sebagai lagu penutup album ini. Sesuai dengan judulnya, Nirvana cuma bermain tanpa aturan dengan nada yang berlainan antara bass dengan gitar. Dave Grohl (drums) pun mengikuti saja alur permainan Kurt Cobain (gitar, vokal) dan Krist Novoselic (bass).

Album In Utero (20th Anniversary Edition) sungguh layak dikoleksi sebagai 'kado' istimewa bagi kalian penyuka Nirvana. Album yang bukan sekedar berisikan lagu-lagu remastered, remixed dan dengan tambahan bonus ini itu, tapi bisa diketahui juga proses penyempurnaan lagu-lagu seperti "Heart-shaped Box", "All Apologies" dan "Scentless Apprentice"; yang di versi demonya Kurt Cobain cuma berteriak meracau "way way o the way spay $#@%...!!!".

Selamat berulang tahun In Utero yang ke-20. Album rekaman cerdas sekaligus noisy yang sudah mempersetankan keinginan dan saran si label rekaman.

Komentar