Film 47 Ronin yang baru saja saya tonton hari Rabu kemarin sangat mengesankan, saya benar-benar menikmati jalan cerita dan akting para pemainnya. Film ini sudah membuat liburan saya nggak menjemukan, begitu juga dengan kentang goreng dan sosis bakar sepanjang menonton film ini di bioskop. hehehe.
Film produksi Universal Studios ini lebih dulu dirilis di Jepang pada tanggal 6 Desember 2013, lalu menyusul di Amerika Serikat pada tanggal 25 Desember 2013. Dibintangi oleh Keanu Reeves (Kai), Hiroyuki Sanada (Oishi), Kou Shibasaki (Mika) dan Tadanabu Osano (Kira), saya dibawa ke jaman para samurai yang begitu gigihnya menjalankan prinsip-prinsip mereka dan menunjukkan kesetiaan pada tuannya.
Kai adalah seorang budak berketurunan campuran; setengah Inggris dan setengah Jepang, yang melarikan diri dari kelompoknya dan kemudian ditemukan oleh para samurai. Kai terus menerus diolok oleh para samurai karena darah campurannya itu walaupun dia sudah membantu mereka dalam menjalankan tugas, namun begitu Kai tetap santai menerima olokan itu.
Hingga akhirnya para samurai itu bisa menerima keberadaan seorang Kai di dalam kelompok mereka, dimulai pada saat tuan mereka mendapat hukuman dari Shogun, yang diharuskan membunuh dirinya sendiri karena percobaan pembunuhan terhadap Kira. Shogun juga memutuskan bahwa para samurai itu nggak boleh membalaskan dendam tuannya, juga harus keluar dari tempat tinggalnya dan menjadi ronin; samurai tanpa tuan.
Namun para samurai tak bertuan itu nggak bisa meredam kemarahan terhadap Kira atas apa yang sudah diperbuatnya kepada tuan mereka dan putrinya, keputusan Shogun pun dilanggar.
Saya sangat menikmati aksi perkelahian para samurai tersebut, begitu juga dengan efek visualnya. Sedap betul!
Adegan favorit saya saat mereka berada di hutan Tengu untuk bisa mendapatkan pedang-pedang dalam usaha memerangi Kira. Perkelahian mereka begitu cepat, berkelas, bahkan Kai yang pernah berjanji untuk nggak menggunakan ilmu gaibnya dalam berkelahi pada akhirnya mengingkari janjinya sendiri supaya bisa mendapatkan pedang terbaik yang pernah ada di dunia para samurai. Sekali lagi, sedap!
Atas kejadian pembalasan dendam itu, Shogun murka karena Oishi dan kawan-kawan sudah melanggar titahnya dan (lagi-lagi) hukumannya, diperintahkan untuk membunuh diri mereka sendiri dengan cara terhormat ala samurai.
Kai, seorang mantan budak dan Mika, seorang putri raja, yang keduanya saling mencintai sejak awal bertemu, nggak pernah disatukan dalam ikatan resmi meski semua orang sudah mengetahuinya. Cinta oh cinta.
Oya, akting Keanu Reeves sangat cool dalam memerankan Kai bahkan saat berkelahi, sama seperti akting dia di film The Matrix. Entah memang karena arahan sutradaranya, dia yang sangat memilih-milih perannya atau mungkin memang sifat coolnya alamiah.
NB: Meski film ini produksi Hollywood tapi nggak ada adegan seks vulgar yang ditunjukkan sepanjang film, cuma cium bibir antara Kai dengan Mika; itupun di akhir cerita. Saya jadi nyaman menonton film ini.
Mengenai adegan "mati terhormat" para ronin dan sang raja, saya malas sekali melihatnya dan punya opini sendiri atas hal itu (yang nggak bisa saya tulis disini).
Film produksi Universal Studios ini lebih dulu dirilis di Jepang pada tanggal 6 Desember 2013, lalu menyusul di Amerika Serikat pada tanggal 25 Desember 2013. Dibintangi oleh Keanu Reeves (Kai), Hiroyuki Sanada (Oishi), Kou Shibasaki (Mika) dan Tadanabu Osano (Kira), saya dibawa ke jaman para samurai yang begitu gigihnya menjalankan prinsip-prinsip mereka dan menunjukkan kesetiaan pada tuannya.
Kai adalah seorang budak berketurunan campuran; setengah Inggris dan setengah Jepang, yang melarikan diri dari kelompoknya dan kemudian ditemukan oleh para samurai. Kai terus menerus diolok oleh para samurai karena darah campurannya itu walaupun dia sudah membantu mereka dalam menjalankan tugas, namun begitu Kai tetap santai menerima olokan itu.
Hingga akhirnya para samurai itu bisa menerima keberadaan seorang Kai di dalam kelompok mereka, dimulai pada saat tuan mereka mendapat hukuman dari Shogun, yang diharuskan membunuh dirinya sendiri karena percobaan pembunuhan terhadap Kira. Shogun juga memutuskan bahwa para samurai itu nggak boleh membalaskan dendam tuannya, juga harus keluar dari tempat tinggalnya dan menjadi ronin; samurai tanpa tuan.
Namun para samurai tak bertuan itu nggak bisa meredam kemarahan terhadap Kira atas apa yang sudah diperbuatnya kepada tuan mereka dan putrinya, keputusan Shogun pun dilanggar.
Rencana memerangi Kira lalu dirancang oleh Oishi dengan mengumpulkan para samurai tak bertuan yang semuanya berjumlah 47 orang. Tekad bulat semua ronin itu dituliskan diatas selembar kertas dengan dibubuhi cap darah masing-masing.
Saya sangat menikmati aksi perkelahian para samurai tersebut, begitu juga dengan efek visualnya. Sedap betul!
Adegan favorit saya saat mereka berada di hutan Tengu untuk bisa mendapatkan pedang-pedang dalam usaha memerangi Kira. Perkelahian mereka begitu cepat, berkelas, bahkan Kai yang pernah berjanji untuk nggak menggunakan ilmu gaibnya dalam berkelahi pada akhirnya mengingkari janjinya sendiri supaya bisa mendapatkan pedang terbaik yang pernah ada di dunia para samurai. Sekali lagi, sedap!
Atas kejadian pembalasan dendam itu, Shogun murka karena Oishi dan kawan-kawan sudah melanggar titahnya dan (lagi-lagi) hukumannya, diperintahkan untuk membunuh diri mereka sendiri dengan cara terhormat ala samurai.
Kai, seorang mantan budak dan Mika, seorang putri raja, yang keduanya saling mencintai sejak awal bertemu, nggak pernah disatukan dalam ikatan resmi meski semua orang sudah mengetahuinya. Cinta oh cinta.
Oya, akting Keanu Reeves sangat cool dalam memerankan Kai bahkan saat berkelahi, sama seperti akting dia di film The Matrix. Entah memang karena arahan sutradaranya, dia yang sangat memilih-milih perannya atau mungkin memang sifat coolnya alamiah.
****
NB: Meski film ini produksi Hollywood tapi nggak ada adegan seks vulgar yang ditunjukkan sepanjang film, cuma cium bibir antara Kai dengan Mika; itupun di akhir cerita. Saya jadi nyaman menonton film ini.
Mengenai adegan "mati terhormat" para ronin dan sang raja, saya malas sekali melihatnya dan punya opini sendiri atas hal itu (yang nggak bisa saya tulis disini).
Komentar
Posting Komentar