Dulu sekitar tahun 1990an, berita/informasi itu termasuk sesuatu yang berharga sekali. Harus susah payah mencari dan mahal pula. Contohnya satu deh, informasi tentang film-film terbaru. Dulu mana ada layanan SMS tentang update film atau apa yang akan tayang, handphone juga belum beredar waktu itu. Informasinya cuma bisa didapat melalui tayangan televisi (yang cuma seminggu sekali) dan majalah film, yang harganya lumayan mahal.
Sekarang, gampang mau nyari informasi apa saja dengan media apapun juga. Tinggal klik, tinggal langganan SMS, tinggal subscribe. Gampang dan cepat.
Hal yang susah sekarang ini, kebenaran berita/informasi. Semua yang beredar di media-media (khususnya di dunia maya) belum tentu seratus persen benar. Kamu harus benar-benar pastikan sumber beritanya, bandingkan lagi isinya dengan informasi lainnya dan jangan gampang membagi berita itu ke publik. Secara nggak langsung dan secara moral, kamu punya tanggung jawab atas berita yang kamu bagi itu.
Ya banyak juga berita atau informasi itu ditulis hanya demi target dan atau rating saja. Kalau banyak yang baca, membagi, download dan subscribe berarti "jualannya" laku kan?
Saya nggak menilai kalau berita di jaman dulu itu seratus persen bisa dipercaya dan jaman sekarang pada nggak benar. Nggak juga.
Saya cuma harus lebih pintar lagi menerima berita/informasi yang beredar luas dan cepat, serta nggak mau menelan mentah-mentah semuanya itu. Memang repot, tapi daripada merugikan orang banyak dan diri sendiri? Hmm?
Terhindar dari dan menghindari fitnah keji serta kebohongan adalah tujuannya.
Sekarang, gampang mau nyari informasi apa saja dengan media apapun juga. Tinggal klik, tinggal langganan SMS, tinggal subscribe. Gampang dan cepat.
Hal yang susah sekarang ini, kebenaran berita/informasi. Semua yang beredar di media-media (khususnya di dunia maya) belum tentu seratus persen benar. Kamu harus benar-benar pastikan sumber beritanya, bandingkan lagi isinya dengan informasi lainnya dan jangan gampang membagi berita itu ke publik. Secara nggak langsung dan secara moral, kamu punya tanggung jawab atas berita yang kamu bagi itu.
Ya banyak juga berita atau informasi itu ditulis hanya demi target dan atau rating saja. Kalau banyak yang baca, membagi, download dan subscribe berarti "jualannya" laku kan?
Saya nggak menilai kalau berita di jaman dulu itu seratus persen bisa dipercaya dan jaman sekarang pada nggak benar. Nggak juga.
Saya cuma harus lebih pintar lagi menerima berita/informasi yang beredar luas dan cepat, serta nggak mau menelan mentah-mentah semuanya itu. Memang repot, tapi daripada merugikan orang banyak dan diri sendiri? Hmm?
Terhindar dari dan menghindari fitnah keji serta kebohongan adalah tujuannya.
Komentar
Posting Komentar