Senjata Pemusnah Massal di Film "Green Zone"

Secara kebetulan saya menonton film berjudul Green Zone di salah satu stasiun televisi swasta pada hari Minggu tengah malam. Film yang dibintangi oleh Matt Damon ini bertemakan konflik di negara Irak karena invasi Amerika Serikat di tahun 2003. Matt Damon adalah aktor favorit saya sehingga saya meneruskan menonton film ini meski sudah tertinggal dari awal film.

Diceritakan seorang tentara AS, Roy Miller (Matt Damon), lebih sering dipanggil Chief, diperintahkan untuk memimpin pasukannya guna mencari tahu tentang kebenaran adanya senjata pemusnah massal di Irak. Dia diberikan informasi penting dari intelijen mengenai beberapa lokasi yang diduga menjadi tempat pembuatan senjata tersebut. Tapi setelah ditelusuri, semua informasi itu tidak sesuai dengan fakta di lapangan dan dia pun mengkritik kinerja para intel kepada pimpinannya saat diadakan rapat.

Keberanian Chief mengkritik pimpinannya membuat Martin Brown (Brendan Gleeson), pimpinan CIA di Baghdad, tertarik untuk bekerja sama dengannya karena Martin menduga ada sesuatu yang ditutupi mengenai senjata pemusnah massal itu.




Saat berada di suatu lokasi, seorang warga Irak bernama Farid alias Freddy mendekati Chief dan memberi informasi bahwa ada pertemuan antara orang-orang penting di negara Irak yang tempatnya nggak jauh dari Chief berada.

Setelah sampai di tempat tersebut, baku tembak pun terjadi antara pasukannya Chief dengan para orang-orang penting itu yang belakangan diketahui dihadiri oleh Jenderal Mohammed Al-Rawi (tokoh penting di film ini).

Dari situ mulai terkuak tentang kejanggalan operasi militer ini, ditambah lagi dengan tingkah seorang Intelijen Khusus Pentagon, Clark Poundstone, yang tertutup atas seluruh informasi yang dia miliki. Martin dan Chief semakin yakin dengan dugaan mereka dan mulai intens menelusuri fakta-fakta yang ada di lapangan.

Green Zone mengungkap bahwa invasi AS ke Irak adalah suatu kesalahan yang sangat fatal dan penuh tipu muslihat. Informasi mengenai senjata pemusnah massal ternyata bohong belaka. Nggak ada satu bukti pun yang menunjukkan kalau senjata dan tempat pembuatannya itu benar-benar ada di Irak.

Jenderal Mohammed Al-Rawi (pihak intel AS mengkodekannya Magellan), menceritakan yang sebenarnya kepada Chief bahwa informasi itu cuma akal bulusnya bersama dengan Clark Poundstone. Kedua orang itu memiliki kepentingan masing-masing tentang invasi ini, yang satu karena ingin menguasai pimpinan tertinggi dan yang satu lagi mengincar yang "lebih besar" lagi.


Clark Poundstone gusar dengan Magellan lalu menginstruksikan ke tentara khususnya untuk membunuh sang Jenderal agar rahasia invasi yang sebenarnya nggak terbongkar ke publik.




Magellan pun terbunuh. Bukan oleh tentara khususnya Poundstone tapi oleh Freddy, seorang warga Irak yang sangat marah kepada Mohammed Al-Rawi karena membuat hancur lebur negaranya sendiri. Wuh...

Meski banyak adegan baku tembak, sang pembuat film tetap fokus pada inti ceritanya (tanpa terkesan bertele-tele). Semua terkesan cepat, sama seperti pergerakan kameranya.

Di akhir film, Chief menulis tentang kebohongan invasi itu dan kebenarannya. Kemudian dia kirimkan ke banyak stasiun berita di dunia, melalui e-mail.
Tulis Chief, "Now let's make it straight. See attached".

Senjata pemusnah massal yang disebut banyak pihak memang nggak terbukti ada di negara Irak, bukan? Jadi...


trailer film Green Zone

Komentar