Benjamin Button

Ini soal film yang saya tonton di Tv swasta pada hari Minggu lalu, tayang saat tengah malam. Judul lengkap filmnya "The Curious Case of Benjamin Button", dibintangi oleh Brad Pitt dan Cate Blanchett, produksi tahun 2008.

Jalan ceritanya dikisahkan kembali ke masa lalunya Daisy Fuller (Cate Blanchett), seorang wanita tua yang sedang sekarat di rumah sakit. Kisah masa lalu dimana dia bertemu dan menjalin hubungan yang rumit dengan Benjamin Button (Brad Pitt).


Diceritakan, Benjamin Button terlahir dengan kelainan fisik di saat Perang Dunia I. Ibunya meninggal saat melahirkannya dan sang ayah tidak bisa menerima keadaan fisik dia yang kemudian dibuang ke panti jompo. Sejak saat itu Benjamin Button dibesarkan oleh pasangan suami istri yang bekerja di panti itu.

Benjamin terlahir dengan kondisi lemah dan fisik yang terlihat tua untuk seorang bayi. Hingga dia berumur sekitar 7 tahun, orang-orang di sekitarnya melihat dia sebagai orang tua karena kulit keriputnya, beruban, berkacamata dan berkursi roda.

Perjalanan hidup seorang Benjamin Button dan kasih sayang sang Ibu angkatnya yang nggak pernah pudar hingga ajalnya, membuat saya terharu. Jadi mikir, pasti berat untuk mereka berdua dengan keadaan seperti itu, keadaan yang beda dengan orang-orang lainnya yang dibilang: normal.

Ya film ini memang bukan berdasarkan kisah nyata, cuma fiksi belaka tapi saya melihatnya lain. Ada sesuatu yang bisa dipelajari dari film ini.
Oh, ada hal yang menarik di film ini, yaitu mengenai tata riasnya. Benar-benar rapih dan sangat rinci. Ini cuplikan gambarnya:


Daisy Fuller (Cate Blanchett)
Benjamin Button (Brad Pitt)

Di saat manusia lainnya tumbuh dari bayi menjadi dewasa kemudian menjadi tua, tidak demikian dengan Benjamin yang semakin bertambah umurnya malah semakin muda keadaan fisiknya. Menjelang hari tuanya, Benjamin 'menyusut' jadi anak kecil dan meninggal di saat dia menjadi bayi lagi.

Hahaha, aneh ya? Saya nggak tahu persis apa benar ada manusia yang bisa seperti itu dan bisa dijelaskan secara ilmiah. Yah namanya juga film.

Kisah asmara, petualangan dan lika-liku hidup Benjamin Button membuat film ini sangat menarik untuk ditonton sampai habis, nggak membosankan dan nggak lantas mengasihani kondisi Benjamin, yang mana mau bekerja apa saja demi kelangsungan hidupnya, entah itu jadi awak kapal, penjaga loket parkir ataupun seorang tukang.


Saya berharap saya tidak menjadi bayi lagi seperti Benjamin Button. Nggak apa-apalah menjadi tua, keriput dan pikun. Memang siklusnya seharusnya begitu.



Cerita film ini saking bagusnya, saya sampai menghabiskan 1 bungkus kacang kulit dan 1 bungkus biskuit dari tengah malam sampai dini hari. Hehehe. Entah kenapa banyak film-film bagus diputarnya di hari Minggu tengah malam, jadi mengganggu aktivitas besok paginya.

Komentar