Serbuan Maut

Di akhir tahun 2011, seorang kenalan saya memposting video dari trailer film action terbaru di akun facebook dia. Saya intip postingan dia dan langsung terhenyak dengan adegan berantem yang seru, sadis dan angle gambar yang oke banget. Trailer film itu adalah trailer The Raid (awalnya berjudul Serbuan Maut), yang ilustrasi musiknya dikerjakan oleh Mike Shinoda; frontman band Linkin Park.

Langsung saya komentari postingan dia menanyakan kapan film ini tayang di bioskop Indonesia, dan dia jawab, "mungkin awal tahun depan (tahun 2012) karena film ini lagi dilombakan dulu di festival-festival film di luar negeri." Gila. Film produksi Indonesia dilombakan di luar negeri? Ini film pasti dahsyat nih!

Lalu berbulan-bulan kemudian, kenalan saya ini memberitahu kalo film The Raid akan tayang di Indonesia di bulan Maret 2012. Ugh, saya sangat bersemangat untuk nonton film ini di hari dan tanggal yang diumumkan akan tayang serentak di bioskop-bioskop Indonesia, eh ternyata malah tiga minggu kemudian saya baru sempat nonton film ini. Hmm.
Akhirnya, saya bersama teman wanita saya berangkat menuju bioskop dengan tergesa-gesa karena takut antri dan kehabisan tiket. Benar saja, tiket habis dan kami harus menunggu sekitar 2 jam kemudian. Penantian sekitar 2 jam itu terbayar dengan level memuaskan, film dengan adegan berantem yang seru, lincah, aksi beladiri yang luar biasa cepat gerakannya dan baku tembak yang mendebarkan sangat mendominasi film ini. Nggak terlalu banyak dialog, langsung hajar bleh!

Ada dua adegan menarik yang saya sukai di film ini:
Adegan pertama - saat tiba-tiba si bocah kabur berlari melewati pintu dan lalu salah seorang perwira polisi (Pierre Gruno) tanpa pikir panjang menembakkan senjatanya dimana peluru menembus pintu yang tertutup itu. Dor! Dengan jitu mengenai leher si bocah yang kemudian tewas seketika; adegan ini dibuat slow motion untuk menimbulkan efek mendebarkan (dan emang anjrit! bikin deg-degan).
Adegan kedua - saat salah seorang preman berbadan tinggi, berwajah garang, berperawakan dari timur Indonesia, masuk ke salah satu kamar lalu menusuk-nusuk dinding ruangan tersembunyi (berbahan papan) dengan golok tajamnya yang panjang itu dan lalu mengenai pipi salah seorang polisi yang sedang bersembunyi di balik dinding itu. Crot! Itu darah segar langsung menetes dan membasahi golok tajam si preman. Hmm mantap ey.
Oh iya, sebelumnya si preman berbicara ke si penghuni kamar dengan memakai bahasa daerahnya (yang sontak membuat saya dan penonton lain tertawa karena nggak ngerti apa yang diomongin preman itu): "Eh kamu jangan bikin saya muak. Kalo saya muak, saya menggila!"
Grrr...
Foto diambil dari The Raid US

Namun, ada yang sedikit mengganggu saya di film ini, bukan karena darahnya ataupun adegan tusuk menusuknya, tapi kenapa ya dua tokoh sentral di film ini koq nggak terdengar jelas dialognya?
Saya yakin bukan audio/soundsystem bioskopnya yang bermasalah. Dua aktor ini, Iko Uwais dan Joe Taslim, sepertinya terlalu cepat mengucapkan dialognya, artikulasinya nggak jelas banget untuk didengar. Kalo untuk orang-orang luar negeri yang menonton, mungkin nggak terlalu masalah karena pastinya ada teks terjemahan. Kalo buat saya dan teman wanita saya, ya dibikin bingung lah. Dan satu lagi, nama-nama tokohnya nggak bisa diingat, nggak ada yang nyangkut di memori. Entah kenapa film The Raid nggak mengedepankan hal ini.

Ya... itu cuma sedikit gangguan dari film ini, presentasenya pun cuma nol koma sekianlah. Selebihnya sih bagus. Sudut-sudut pengambilan gambarnya juga oke banget, angle favorit saya adalah saat gambar diambil dari atas lampu neon panjang yang kemudian pecah karena kena kaki si polisi (Iko Uwais) yang dibanting oleh bedebah 'berbadan besi' (Yayan Ruhian).

Mengenai ilustrasi musik yang dibuat oleh Mike Shinoda, lumayan asyik juga meski saya lebih tertarik dengan musik yang di akhir film (pas bagian credit title), lebih nendang. Membuat saya bertahan sekian menit untuk mendengarkan, tapi nggak bisa sampai selesai karena teater udah mulai sepi dan teman wanita saya dengan bawelnya mengajak untuk segera keluar. Huh!

Film The Raid dengan tegap masuk ke jajaran film box-office Hollywood dan terus menuai pujian. Pastinya bangga ya karena film produksi Indonesia ini bisa tersebar di mancanegara dan menjadi salah satu film action terbaik di awal tahun 2012 ini, terlepas dari sutradaranya yang berkewarganegaraan Inggris dan filmnya dirilis oleh Sony PicturesPara pemeran film ini yang telah berakting bagus dan maksimal, sangat pantas mendapatkan penghargaan yang lebih dari sekedar acungan jempol.

***
Produsen film: Merantau Films
Sutradara: Gareth Evans
Pemeran: Iko Uwais, Donny Alamsyah, Ray Sahetapy, Yayan Ruhian, Joe Taslim, Pierre Gruno, Tegar Satrya

THE RAID trailer

*Oh, di teater bioskop yang saya tonton ini ada beberapa orang membawa serta anak-anak yang masih kecil dan malah ada yang membawa bayi (?!). Saya anjurkan untuk kalian yang mau menonton film ini (lagi), tolong jangan ajak anak/sodara kalian yang belum cukup umur. Karena film ini menyajikan banyak adegan berbahaya, dialog yang kasar dan spesial efek mengerikan, tentunya nggak cocok ditonton mereka. Dan bioskop-bioskop Indonesia sebaiknya lebih memperketat peraturan bagi pembeli tiket film.

Komentar