Bagaimana respon kalian saat kalian adalah bocah umur 15 tahun yang sedang doyan musik dan tiba-tiba melihat sekumpulan bocah yang usianya nggak lebih tua dari kalian jago bermain musik, sudah memiliki karya (seni) yang mampu menggemparkan banyak orang dan punya videoklip yang bahkan kalian rasa bisa membuatnya sendiri?
Kalo respon kalian adalah seperti ini "Sompret! Apaan nih?! Ni bocah-bocah beneran bisa maen musik? Gue juga bisa kalo mereka bisa", berarti respon kalian sama dengan saya.
Begitu kira-kira ungkapan dalam hati saya ketika videoklip "Tomorrow" milik band asal Australia, Silverchair, membuat saya beranjak dari kursi. Para personil band ini adalah Daniel Johns (vokal & gitar), Ben Gillies (drums) dan Chris Joannou (bass). Trio sompret ini udah memukau dan menghipnotis saya dengan videoklip yang nggak terlalu istimewa tapi lagunya benar-benar istimewa! Damn, these kids are awesome!
FROGSTOMP
Produced by Kevin Shirley
Sony Music/Murmur (1995)
|
Single "Tomorrow" terdapat di album mereka berjudul Frogstomp yang kover depannya bergambar kodok warna hijau dengan background kover berwarna putih. Argh! Album ini terdengar cadas bagi saya, musik yang dinamis dengan distorsi klimaks plus sound yang tebal. Saya langsung jatuh cinta dengan band ini.
Album ini berisi sebelas track yang dibuka dengan "Israel's Son" (lagu yang membuat jantung berdegup kencang) bernuansa Metal/Hardcore dan ditutup dengan lagu "Findaway" yang berirama Punk Rock. Selama kurang lebih 45 menit, saya disuguhi musik berkualitas dan lagu-lagu yang membuat saya ketagihan untuk terus memutar berulang-ulang. Sompret nih album!
Mulai dari album ini, saya terus mengikuti informasi soal band ini dan membeli semua album mereka. Saya jelas 100% fans berat Silverchair. Frontman band ini, Daniel Johns, menjadi salah satu inspirator saya dalam bermusik dan bagaimana menulis lagu dari angle yang berbeda. Munculnya band ini rupanya juga menggemparkan dunia bukan cuma saya aja, ya iyalah bocah sekolah udah bisa nulis lagu dan merekamnya dalam satu album dengan kualitas yang nggak asal-asalan, pastinya langsung jadi perhatian publik. Mereka pun dijuluki dengan bermacam-macam nama oleh media, salah satu julukannya adalah "Nirvana In Pyjamas".
Di artikel yang saya baca, Silverchair tegas menolak kalo mereka terpengaruh Nirvana dan sama sekali nggak punya attitude yang sama dengan Kurt Cobain cs. Ya meski saya pun nggak begitu percaya dengan 'pernyataan penolakan' itu, saya mah ho'oh aja lah. Memang semua lagu di album ini tidak terdengar ada pengaruh musik Nirvana, yang dominan adalah pengaruh musik dari Soundgarden, Alice In Chains, Pearl Jam dan Helmet. Daniel Johns pun mengungkapkannya seperti itu ke media. Mungkin saking terpengaruhnya, hampir semua lagu terdengar banget kemiripannya dengan band-band itu.
Lanjut ke album kedua mereka, Freak Show (dirilis tahun 1997). Album yang jelas telah menjadikan mereka sebagai band rock yang patut diperhitungkan dan pelabelan band Grunge pun makin lengket untuk Silverchair.
FREAK SHOW
Produced by Nick Launay
Sony Music/Murmur (1997)
|
Lagu-lagu di album Freak Show juga menandakan kembali betapa dahsyatnya duo Daniel Johns dan Ben Gillies dalam menulis lagu bareng (sebelumnya juga terjadi di album Frogstomp). Ada enam lagu yang ditulis bareng oleh dua orang ini dan keenam lagu itu sangat bercirikan irama yang berat, gelap dan 'gahar'. Salah satu contohnya adalah "Slave", yang tampaknya langganan band-band Grunge lokal untuk dimaenin diatas panggung dan memicu pecahnya moshpit.
NEON BALLROOM
Produced by Nick Launay
Sony Music/Murmur (1999)
|
Dua tahun kemudian, album Neon Ballroom dirilis. Di album ini Silverchair menjelajah kemampuan bermusik mereka dan bereksperimen dengan jenis musik lain, agak nekat menurut saya disaat Silverchair udah jelas dilabel sebagai band Grunge dan dipercaya sebagai penerus terbaik genre ini. Hampir di semua lagu terasa sekali pengaruh musik Nu-Metal/Modern Rock dan digabungkannya orkestra pada sebagian lagu makin membuat saya merasa kalo band ini tampaknya ingin menemukan musik yang tepat untuk mereka mainkan serta nggak ingin mengulang apa yang udah diwariskan oleh band-band Grunge dari Seattle.
Daniel Johns adalah orang yang paling bertanggung jawab atas berubahnya musik Silverchair, dia lah konseptor Neon Ballroom. Pertemanannya dengan Paul Mac (musisi tamu di album ini), sedikit banyaknya mempengaruhi musikalitas sang vokalis & gitaris ini. Saya nggak bilang album ini jelek, album ini malah yang paling sering saya dengerin dan (belakangan) jadi pelajaran kalo band/musik itu (pasti) berevolusi.
Daniel Johns adalah orang yang paling bertanggung jawab atas berubahnya musik Silverchair, dia lah konseptor Neon Ballroom. Pertemanannya dengan Paul Mac (musisi tamu di album ini), sedikit banyaknya mempengaruhi musikalitas sang vokalis & gitaris ini. Saya nggak bilang album ini jelek, album ini malah yang paling sering saya dengerin dan (belakangan) jadi pelajaran kalo band/musik itu (pasti) berevolusi.
Daniel Johns dan Paul Mac lalu membentuk grup duo yang saya gambarkan sebagai "Pet Shop Boys era krisis moneter". Mereka menamakan grupnya sebagai The Dissociatives.
THE BEST Of VOL. 1
Sony Music/Murmur (2000)
|
Berikutnya, album The Best Of (Vol. 1), dirilis sebagai dobel album di tahun 2000 (dalam versi kaset yang saya punya). Dobel album ini membuat saya cukup lama menabung untuk bisa beli karena harganya yang nggak terjangkau untuk saya yang masih bersekolah waktu itu. Album ini juga mengejutkan saya karena mengira band ini udah bubar dan saya koq nggak denger beritanya sama sekali. Rupanya album ini adalah album perpisahan antara Silverchair dengan label rekaman yang udah menaungi mereka selama kurang lebih 6 tahun yaitu Sony Music dan Murmur. Kontrak mereka sebanyak 3 album udah terpenuhi dengan label ini dan mereka lalu bergabung dengan label rekaman EMI untuk album-album selanjutnya.
Yang lebih kaget lagi, album "The Best Of" ini nggak diakui sebagai rilisan Silverchair, bisa dilihat di website resmi mereka yang tidak mencantumkan album ini dan nggak ada keterangan resmi sama sekali dari band ataupun manajemennya. Daniel Johns malah bilang, "We thought about putting out ads in the street press to make people
aware that we weren't endorsing it, but that would have blown the whole
thing out of proportion. If people want to buy it, they can buy it
but I wouldn't buy it if I was a Silverchair fan." (dikutip dari wikipedia).
Pantas aja saya heran, koq kata pengantar yang terdapat di album ini nggak ditulis oleh personil-personil Silverchair malah ditulis oleh seorang jurnalis bernama Craig Mathieson. Jadi ya album ini memang 100% dibuat oleh Sony Music/Murmur tanpa melibatkan band dan entah demi tujuan apa mereka membuat album ini. Demi keuntungan? Nggak rela band ini pindah ke label lain? Atau...? Ya cuma pihak label yang tau. Dan yang perlu disimak lagi judul albumnya "The Best Of Volume 1"... berarti mungkin nanti ada Volume 2 dan berikutnya? Dengan perdebatan lagi? Entahlah.
Saya juga memperhatikan Geffen Records melakukan hal yang 'hampir sama' terhadap Nirvana. Suatu saat akan saya tulis dan memberikan opini saya atas hal ini.
Setelah album "The Best Of", Silverchair resmi dikontrak label EMI (dan membuat label rekaman sendiri bernama Eleven: A Music Company). Dua label rekaman ini merilis album Diorama (2002) dan Young Modern (2007).
DIORAMA
Produced by David Bottrill
Co-Produced by Daniel Johns
EMI/Eleven (2002)
|
Kedua album ini bikin alis saya 'naik turun' dan benar-benar susah mencernanya. Kenapa dengan kalian Daniel, Ben dan Chris? Salah makan? Salah gabung label rekaman? Hmm?
Siapapun yang mengamati band ini pasti heran dan geleng kepala. Eksplorasi musik band ini terlampau jauh menurut saya, terlalu nekat! Kalo bicara soal idealisme, ya mungkin band ini masuk golongannya, terlalu malah.
Siapapun yang mengamati band ini pasti heran dan geleng kepala. Eksplorasi musik band ini terlampau jauh menurut saya, terlalu nekat! Kalo bicara soal idealisme, ya mungkin band ini masuk golongannya, terlalu malah.
YOUNG MODERN
Produced by Nick Launay
Co-Produced by Daniel Johns
EMI/Eleven (2007)
|
Pada Mei 2011, terkirim e-mail kepada saya dari band Silverchair yang berisi pemberitahuan bahwa band ini akan 'tidur' dalam waktu yang nggak tau sampai kapan dan berita seterusnya: bla bla bla...
Mereka menyebutnya dengan istilah "indefinite hibernation". Belum juga band ini konser di Indonesia, eh malah ngambil keputusan kaya' gini.
Tampaknya band ini sudah mencapai titik jenuhnya dan lebih senang melakukan proyeknya masing-masing. Tersirat di berita itu kalo mereka tidak lagi menemukan kesamaan dan nggak ada lagi perasaan menyenangkan bermusik di Silverchair. Kecewa udah pasti, saya langsung protes di fanpage resmi mereka (yang udah pasti nggak direspon mereka) dan membaca lagi e-mail jahanam itu:
"However, over the months that followed in the studio it became clear to us that we were moving in different directions. Despite our best efforts over the last year or so, it's become increasingly clear that the spark simply isn't there between the three of us at the moment."
Ya.. Memang bermusik itu harusnya menyenangkan. Menyenangkan untuk diri sendiri dan untuk orang lain yang mendengarkan. Kalo ternyata udah nggak menyenangkan ya (lebih baik) berhenti daripada menyiksa diri, menyiksa orang lain karena mendengarkan karya yang buruk dan nggak jelas lagi arahnya. Silverchair jelas mengambil keputusan ini dan saya baru maklum belakangan ini.
Tapi yang disayangkan, Nirvana In Pyjamas ini berhenti disaat para pelopor Grunge seperti Alice In Chains dan Soundgarden bangkit kembali, membuat album baru dan tur kesana kemari.
Tapi yang disayangkan, Nirvana In Pyjamas ini berhenti disaat para pelopor Grunge seperti Alice In Chains dan Soundgarden bangkit kembali, membuat album baru dan tur kesana kemari.
Well.. It's "Your Decision" (seperti syair lagu Alice In Chains). Silverchair setidaknya udah (sempat) mengangkat lagi musik Grunge ke para generasi muda penerus era Seattle Sound, juga menginspirasi fansnya dengan bergabungnya mereka di organisasi-organisasi sosial kemanusiaan. Dan itu patut dihargai serta diingat selalu.
-Welcome To The Closing-
Beberapa koleksi kaset Silverchair milik saya:
ulasan yang bagus. enak dibaca. ternyata bukan saya saja yang mengerutkan dahi mendengarkan album young modern. Moga menang ya! :) -Nia-
BalasHapuswow Nia, kita sama-sama penyuka Silverchair ya :)
Hapusthanks ya
Semoga Grunge tetap eksis seperti dulu kala. Semoga sukse. Mohon beri komentar pada tulisanku yang ini ya.- Grunge, Pearl Jam, Masa dulu dan kini
BalasHapusthanks udah mampir kesini bro :)
Hapusmasih ad jg ne fans silverchair, ternyata Q gak sndirian...alhamdulillah. success slalu bro :)
BalasHapusSofyan
masih ada bro Sofyan, fansnya masih banyak mudah2an.
Hapusthanks udah baca tulisan ini & doanya, bro :)
seminggu ini tiba-tiba jadi sering dengerin silverchair, masuk lagi chairpage (terakhir waktu sma!) nemu kata-kata "Nirvana in pyjamas" trus gua serch di google. dan gua cuma klik yang web bahasa indonesia.
BalasHapusnemu artikel ini, trusss sampe bawah.. dan gua baru ngeh ini blognya siapa? Jey! hahahaha (padahal kalo gua cermat di kanan atas kan ada profil lu, tapi karena tulisannya enak dibaca jadi konsen trus baca sampe bawah hahaha)
eh! itu freakshow ada 2? beda di mana nya.. punya gua sama punya si rivo juga beda, dia beli di toko kaset, gua dikasi sama radio
(iya pertama tau silverchair karena dikasi hadiah kaset sama radio haha 1998. dulu disuruh milih antara freakshow atau indie ten! hahaha).
thanks for sprtrn link :)
freakshow as my first love is the best album.
Jaka.
hello kang Jek! bisa nemu ini juga neh he2. Nice to see you here!
Hapusuntung ente milih Freakshow daripada Indie ten :D
Album yg dahsyat & pembuktian dari Silverchair kalo mereka bukan band "one hit wonder".
iya itu ada 2 Freakshow-nya. cetakan yg pertama, teks lagu terpisah ama kover; cetakan yg kedua, teks lagu jadi nyatu ama kovernya & gambar depan lebih kecil. Isi sama.
haturnuhun pisan kang udah baca artikel ini!
yg bikin artikel ini?kewreeeennn. baru aja 10 menitan lalu di kasi link ini ama bandar beras : kandagas. pertama kali tau silverchair "tomorrow" pas denger radio wijaya fm (sby) sekitar taon 94 wkt kelas 3 smp menjelang ebtanas, malam itu gua males banget belajar. besok paginya di sekolah malah ngebahas dng wawan(skrg tinggal di jogja), yudhi(msh di sby). singel "tomorrow" sbg lagu perpisahan kami bertiga. freak show...gua bilang masa pendewasaan untuk sound dan aransemen, dapet kaset dalam kemasan 2 cover yg terpisah (cover kaset ama cover lirik). cemetery..ngeri pas pertama denger. album Freak Show sempat jd giliran antar pinjam teman semasa smu,..hilang entah kemana..dan beli lg dng hrg yg sama;7ribu,sejak itu ga bakal kasih pinjam ke teman.."mending lu dengerin aja di dpn tape sony jadul guw ini sembari ngabisin rokok marlboro merah sebungkus;1200". neonballroom,menurut gue Raw Sound mereka lbh di filter..dan masih mantab. diorama, gua jenuh dng sound mereka tp masih repect di beberapa lagu. young modern, mungkin kata yg tepat..kecewa and leave it them.
BalasHapuskandagas bandar beras? ha2!
Hapuswow kang Iqbal juga baca ini ampe abis, thanks ah.
paling kesel ya kalo koleksi kita nggak balik lagi abis dipinjem. Album Frogstomp gw itu udah yang kesekian kali bolak balik beli, capcay deh :D
Silverchair emang fantastis. Meski 2 album terakhir nggak sesuai harapan gw.. well, they're still amazing!
Mantap pisan deh kang Jek & Iqbal. Love both of you, ha2!
*long live SPRTRN.
Hidup Grunge..................
BalasHapushidup!
HapusDi sayangkan
BalasHapusIt's all about revolution from Silverchair - the dissociatives - and now Bento band - Daniel johns only....keep calm & listen it ...!!!
BalasHapusbetul. revolusi, dan keberanian.
Hapussampe sekarang saya masih dengerin semua nama yang mas Chandra tulis :)
Album Young Modern memang melenceng jauh dari pakem... Dengerin dari awal lagu ampe akhir lagu, berharap setidaknya ada satu lagu yg minimal kayak One Way Mole (album Diorama)dgn distorsi berat.. Tapi, PHP. Perubahan mereka di album Diorama masih bisa diterima oleh telinga, masih menjadi album yang paling sering saya putar semasa kuliah dulu, tapi album Young modern... Jarang. Hehehe...
BalasHapusTetep. . Silverchair tetep dihati... Bersanding dengan Nirvana, Alterbridge, dll.